tolong informasikan pd rekan-rekan semua dgn rencana eksekusi mati AMROZI cs, ada rencana ancaman teror bom untuk wilayah jakarta dan sekitarnya sebelum dan sesudah eksekusi targetnya MALL besar, Kedubes luar negeri (barat), restoran2 barat, jadi kurangi jalan-jalan ke MALL-MALL besar (Info dari Densus 88, Mabes POLRI)
JAKARTA, BPOST - Menjelang eksekusi tiga terpidana mati kasus Bom Bali I, Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudra, yang rencananya dilaksanakan awal November mendatang, beredar SMS, email dan layanan pesan internet berisikan ancaman bom di sejumlah maal, Kedubes negara-negara barat, dan restoran-restoran barat yang ada di Jakarta.
Pengirim SMS itu mengatasnamakan Densus 88 Antireror Bareskrim Mabes Polri. "Densus 88 tidak pernah menyebarkan SMS teror semacam itu. Tidak benar itu dari Densus 88.Tulisan Densus 88 Mabes Polri itu salah. Yang benar adalah Densus 88 Bareskrim Polri," tegas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira, kemarin.
SMS teror yang kini beredar dari handphone ke handphone adalah "Dengan adanya rencana eksekusi Amrozi Cs, ada rencana ancaman teror bom di wilayah Jakarta sebelum dan sesudah eksekusi. Target mall besar, Kedubes-Kedubes Barat dan rumah ibadah terutama Jakarta dan sekitarnya. Jadi kurangi jalan-jalan ke mall-mall besar (info dari Densus 88 Mabes Polri)".
Menurut Abubakar, SMS itu merupakan bentuk teror baru terhadap masyarakat. Mereka senggaja menyebarkan itu untuk menimbulkan ketakutan di masyarakat. Untuk itu Abubakar meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh SMS itu. Berita SMS itu hanya bohong. Masyarakat diminta tetap beraktivitas seperti biasa.
"Kami menghimbau masyarakat jangan terpengaruh SMS itu. Tidak perlu takut beraktivitas. Tetaplah beraktivitas seperti biasa. Tidak ada itu ancaman bom. Densus 88 tidak pernah mengirim SMS seperti itu," himbaunya.